BIMA KOTA NTB - bongkarfakta.com ~ Ketika pagi mulai menggeliat dan arus kendaraan memadati jalanan Kota Bima, ada satu sosok berseragam cokelat yang tak gentar berdiri di tengah kepadatan. Tangannya terulur mantap mengatur laju kendaraan, sementara tangan satunya menggenggam erat tangan anak sekolah yang hendak menyeberang. Ia adalah AIPTU Sri Yeni, personel Polsek Rasanae Barat, Polres Bima Kota, Polda NTB.
Di tengah semrawutnya lalu lintas pagi hari, tepatnya di depan MTsN 1 Kota Bima, kehadiran AIPTU Sri Yeni menjadi oase ketenangan. Ia tidak hanya bertugas sebagai pengatur lalu lintas, tetapi hadir sebagai pelindung dan pengayom anak-anak sekolah yang menapaki langkah awal menuju gerbang ilmu.
“Keselamatan mereka adalah prioritas utama kami. Setiap pagi, kami pastikan tidak ada satu pun anak sekolah yang menyeberang jalan tanpa pendampingan,” tutur AIPTU Sri Yeni dengan penuh kepedulian.
Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen Polres dalam menciptakan lalu lintas yang aman dan manusiawi, terutama pada jam-jam krusial.
“Pagi hari adalah waktu paling rawan. Tingginya mobilitas masyarakat bisa menjadi ancaman, apalagi bagi anak-anak yang masih rentan. Karena itu, kami hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga penjaga keselamatan mereka,” jelasnya, Kamis, 8 Mei 2025.
Inisiatif seperti ini bukan sekadar rutinitas, tapi simbol kepedulian dan pelayanan tulus Polri kepada masyarakat. AIPTU Sri Yeni dan rekan-rekannya membuktikan bahwa tugas polisi tidak berhenti pada penindakan, namun juga merangkul, melindungi, dan menenangkan hati masyarakat.
“Dari langkah kecil seperti membantu anak menyeberang jalan, kami berharap tumbuh kesadaran bersama akan pentingnya tertib berlalu lintas. Karena keselamatan adalah tanggung jawab kita semua,” pungkas AKBP Didik Putra Kuncoro.
Dengan penuh keikhlasan, Polri terus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan. Foto AIPTU Sri Yeni yang menggandeng anak-anak sekolah adalah potret kehangatan dan dedikasi—sebuah wujud nyata bahwa pelayanan Polri tidak hanya terasa, tapi juga menyentuh hati.( Om Jeks )
