![]() |
Foto : Kebersamaan para wali santri saat mengikuti upacara Penjengukan 40 Hari Santri Baru di Pondok Pesantren Yamaula, Sabtu (16/8/2023) |
Labangka, Sumbawa NTB - bongkarfakta.com ~ Di tengah derasnya arus modernisasi, Pondok Pesantren Yamaula di bawah naungan Yayasan Mushanniful Ulum Labangka tampil sebagai benteng moral dan cahaya peradaban. Hal ini tercermin dalam kegiatan Penjengukan 40 Hari Santri Baru, yang digelar pada Sabtu (16/8) dengan penuh khidmat dan semarak kebersamaan.
Acara yang mengusung tema “Dengan Ilmu Kita Berjuang, dengan Akhlak Kita Menang. Bersama Santri Bangun Negeri” ini menjadi momentum sakral bagi santri baru yang siap menapaki jalan ilmu dan akhlak. Suasana aula pesantren dipenuhi lantunan doa, dzikir, serta wajah-wajah penuh harapan dari para santri dan wali santri.
Pimpinan Ponpes Yamaula, TGH. Khudri Ahmad, Lc AssaulatY, dalam tausiyahnya menegaskan bahwa keberadaan santri adalah pilar penting dalam menjaga nilai agama sekaligus memperkokoh persatuan bangsa.
“Santri adalah garda moral negeri ini. Dengan ilmu mereka berjuang, dengan akhlak mereka menang. Pondok Pesantren Yamaula hadir untuk memastikan generasi muda tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kokoh dalam iman dan mulia dalam akhlak. Inilah kontribusi nyata kami untuk bangsa,” tegasnya seusai acara kepada awak media.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh orang tua untuk bersinergi dengan pesantren dalam mendidik anak-anak. “Kolaborasi pesantren dan wali santri adalah kunci keberhasilan. InsyaAllah dari Yamula akan lahir generasi emas yang akan membawa harum nama daerah dan bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Ponpes Yamaula, Jumarim S.pdi, menyampaikan bahwa antusiasme wali santri begitu luar biasa. “Hari ini wali santri yang hadir datang dari lima kabupaten di NTB, yaitu Kota Mataram, Dompu, Sumbawa, Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Ini bukti nyata bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Ponpes Yamula semakin meluas,” ungkapnya.
Tak hanya pengurus, apresiasi juga datang langsung dari para wali santri. Ibu Yunita Hardiyanti, wali santri Mirzan Maulana Sofyan asal Kota Mataram, mengaku bangga dapat menitipkan anaknya di Ponpes Yamula.
“Saya melihat Yamaula bukan hanya tempat anak belajar agama, tetapi juga tempat membentuk akhlak dan kedisiplinan. Kami sebagai orang tua merasa tenang, karena anak-anak dididik dengan penuh perhatian dan nilai-nilai Islami. Harapan saya, semoga Ponpes Yamaula terus maju dan menjadi pesantren unggulan di NTB,” ujarnya.
Acara penjengukan santri 40 hari ini pun menjadi saksi bahwa Ponpes Yamaula bukan hanya mencetak santri, tetapi juga menyiapkan generasi pejuang bangsa berilmu, berakhlak, dan siap membangun negeri.( Om Jeks )