Dompu, NTB - bongkarfakta.com ~ Kamis (28/8/2025), halaman depan Mapolres Dompu menjadi saksi riuhnya suara massa yang menuntut keadilan. Sekitar 150 orang dari kelompok Aliansi Mencari Keadilan Kabupaten Dompu menggelar unjuk rasa dengan tuntutan transparansi dan profesionalitas dalam penyidikan kasus dugaan pembunuhan di Desa Sorisakolo.
Aksi yang dikoordinir oleh Heri Kiswanto alias Kis dan Mayor ini dimulai sejak pukul 08.15 Wita di Dusun Maulana, Desa Sorisakolo. Massa bergerak dengan menggunakan satu unit pick up, 15 kendaraan roda dua, serta membawa spanduk, bendera, dan pengeras suara. Suasana sempat memanas saat di simpang lampu merah Swete, massa melakukan orasi disertai dengan pembakaran ban bekas, simbol kemarahan yang menghitamkan udara pagi.
Dalam orasinya, massa mendesak agar penyidik bersikap transparan, profesional, dan akuntabel. Mereka menolak adanya pemisahan berkas perkara terhadap dua tersangka, Ahmad dan Andi Irfan, sebelum ada petunjuk dari kejaksaan. Massa juga menyoroti kejanggalan hilangnya rekaman CCTV pada waktu kejadian, serta menuntut agar sejumlah saksi fakta segera diperiksa.
Mengantisipasi potensi gesekan, Kapolsek Dompu IPDA Ade Helmi, SH, memimpin langsung pengawalan sejak titik awal keberangkatan massa di Desa Maulana hingga menuju Mapolres Dompu. Sepanjang rute, pasukan Polsek Dompu menjaga ketertiban dengan pendekatan humanis, memastikan arak-arakan berjalan tertib melewati sejumlah titik penting seperti Masjid Agung Baiturrahman, Pasar Dompu, hingga Kantor DPRD Kabupaten Dompu.
Setibanya di Mapolres Dompu pukul 10.50 Wita, pengamanan berlapis dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup. Koordinasi pengamanan turut dipimpin oleh Padal KBO Intelkam IPDA I Kadek Suwardana bersama jajaran Polres Dompu.
Sekitar pukul 12.00 Wita, Kapolres Dompu AKBP Sodikin Fahrojin Nur, SIK menemui langsung massa aksi. Ia menegaskan keseriusan Polres Dompu dalam menangani perkara ini. “Penanganan perkara sedang berjalan, dan kami selalu terbuka apabila terdapat alat bukti atau saksi baru. Rekonstruksi akan segera dilakukan, dan kami meminta semua pihak menjaga keamanan selama proses berlangsung,” tegasnya di hadapan massa.
Di sisi lain, Kasi Humas Polres Dompu IPTU Nyoman Suardika menyampaikan bahwa kehadiran Polsek Dompu sejak awal merupakan bentuk komitmen Polri menjaga kondusivitas wilayah. “Sejak titik awal, kami melakukan pengawalan ketat untuk memastikan aspirasi masyarakat tersampaikan tanpa menimbulkan gangguan kamtibmas. Polri hadir dengan profesionalisme dan pendekatan humanis, sehingga aksi dapat berjalan tertib dan damai hingga usai,” ujarnya.
Aksi unjuk rasa berakhir pada pukul 12.30 Wita dengan tertib. Massa perlahan membubarkan diri, meninggalkan halaman Mapolres Dompu tanpa insiden berarti. Upaya pengawalan dan pengamanan yang dipimpin langsung Kapolsek Dompu bersama jajaran menjadi bukti nyata bahwa kepolisian tidak hanya menjadi pengadil hukum, tetapi juga pengawal demokrasi di jalanan.( Om Jeks )
