• Jelajahi

    Copyright © Bongkar Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Korban Penganiayaan di Asrama, Santri Ponpes Yamaula Dilarikan ke Puskesmas Labangka

    Minggu, 03 Agustus 2025, Agustus 03, 2025 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Foto korban saat di Rawat di PKM Labangka

    Sumbawa NTB  - bongkarfakta.com ~ Subuh yang seharusnya menjadi momen tenang untuk beribadah berubah menjadi mimpi buruk bagi Doni Saputra (14), santri kelas 8 Pondok Pesantren Yamaula, Desa Labangka IV, Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa. Pada Minggu (3/8/2025) pukul 04.20 WITA, 


    Doni diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya di dalam asrama pondok. Akibat kejadian itu, Doni dilarikan ke Puskesmas (PKM) Labangka dalam kondisi trauma dan kesakitan di sekujur tubuh serta gangguan pada telinga.



    Berdasarkan penuturan keluarga, Doni dipukul menggunakan gagang sapu, ditendang, dan telinganya dimasukkan air secara paksa. Dalam kondisi kesakitan, ia sempat melapor kepada salah satu ustaz di pondok, namun hanya dijanjikan hukuman ringan terhadap pelaku berupa “skot jam”.


    Tak merasa aman dan justru merasa diabaikan, Doni nekat melarikan diri ke rumahnya di Labangka V.,melihat kondisi anaknya yang lemas dan mengeluh nyeri terus-menerus, keluarga segera membawanya ke PKM Labangka. 



    Petugas medis menyatakan bahwa korban mengalami nyeri di sekujur tubuh dan gangguan pada telinga yang memerlukan penanganan intensif. 

    “Korban masih kami observasi, terutama bagian telinga yang paling parah,” ujar salah satu tenaga medis.



    Samsudin, perwakilan keluarga korban, mengaku sangat terpukul. Ia menilai pengelolaan pondok pesantren sangat buruk dalam hal pengawasan dan tanggung jawab terhadap santri.

    “Kami kecewa berat dan merasa menyesal pernah menitipkan anak kami di pondok itu,” ungkap Samsudin. 


    “Tahun lalu saja pimpinan pondok ini diduga kuat melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwati. Sekarang, malah santri senior menganiaya santri junior. Ini bukan sekadar kelalaian, ini kegagalan sistemik. Dan Kami sangat kecewa dan menyesal menitipkan anak kami di pondok itu." Ujar samsudin



    Keluarga telah melaporkan kasus ini ke Mapolsek Labangka, Polres Sumbawa, dan berharap pihak kepolisian mengambil langkah hukum tegas terhadap pelaku maupun pengelola pondok yang dianggap lalai melindungi santri.



    Keluarga berharap agar kasus ini menjadi pintu masuk bagi perbaikan menyeluruh di lingkungan pondok pesantren, agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban dalam tempat yang seharusnya menjadi benteng moral dan pendidikan



    Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pondok Pesantren Yamaula. Upaya konfirmasi belum berhasil dilakukan karena tidak tersedia kontak yang dapat dihubungi.( Om Jeks )

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini