Labangka, Sumbawa - bongkarfakta.com ~ Senja belum sepenuhnya datang, tetapi halaman Pondok Pesantren Yamaula Labangka 4 sudah riuh oleh derap kaki yang menghentak tanah. Debu tipis berputar di udara, seolah menari mengikuti irama langkah para santri dan santriwati. Peluit pelatih melengking, memandu barisan dengan ketegasan yang tak mengenal lelah. Inilah denyut semangat kemerdekaan yang mulai bergetar, menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025.
TGH. Khudri Ahmad, pimpinan ponpes, melalui Sekretaris Ponpes Jumarim, S.Pd.I., menegaskan bahwa semangat santri tidak dibatasi hanya pada lomba gerak jalan indah. “Semua lomba yang terdaftar akan kami ikuti. Kami ingin santri dan santriwati tampil kompak, percaya diri, dan membawa nama baik pesantren di setiap ajang,” tegas Jumarim sambil memandang barisan yang berlatih dengan penuh disiplin.
Jadwal Lomba yang Akan Dihadapi Santri Yamaula:
- Lomba Pawai Budaya/Karnaval – 18 Agustus 2025, pukul 03.00 WITA, start di depan Apotik Desa Sekokat, finis di depan Kantor Desa Sekokat.
- Lomba Gerak Jalan Cepat – 19 Agustus 2025, pukul 03.00 WITA, start di depan Lantai Jemur Ag. Siman, finis di depan Kantor Desa Sekokat.
- Lomba Gerak Jalan Indah – 20 Agustus 2025, pukul 03.00 WITA, start di depan Apotik Desa Sekokat, finis di depan Kantor Desa Sekokat.
- Jalan Santai – 21 Agustus 2025, pukul 07.00 WITA, start di depan Lantai Jemur Aq. Siman, finis di depan Kantor Desa Sekokat.
Latihan berlangsung rutin setiap sore. Barisan dibentuk rapi, gerakan diatur presisi, dan komandan regu bergantian memimpin. Meski peluh membasahi wajah dan napas terengah, tak satu pun langkah yang goyah. Semua mengerti, kemenangan bukan hanya soal piala, tapi tentang kehormatan dan kebanggaan membawa nama pesantren.
Bagi Ponpes Yamaula, setiap hentakan kaki adalah salam hormat kepada para pahlawan. Setiap lomba adalah panggung untuk mengukir disiplin, kekompakan, dan cinta tanah air. “Kemerdekaan ini adalah amanah. Lewat lomba-lomba ini, kami ingin santri belajar arti perjuangan,” kata Jumarim.
Ketika tanggal 18 hingga 21 Agustus 2025 tiba, masyarakat Desa Sekokat akan menyaksikan barisan santri Yamaula melangkah di semua ajang lomba. Bukan sekadar berjalan atau berlari—mereka sedang menapak di jejak sejarah, menyatukan irama hati dengan irama langkah, menuju Indonesia yang semakin teguh dan merdeka.( Om Jeks )