• Jelajahi

    Copyright © Bongkar Fakta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Berawal dari Emosi, Berakhir dengan Musyawarah: Dua Pemuda Berdamai di Woja

    Sabtu, 31 Mei 2025, Mei 31, 2025 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Dompu, NTB - bongkarfakta.com ~  Sebuah perselisihan antara dua pemuda di Dusun Woja Bawah, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, nyaris berbuntut panjang. Namun berkat langkah cepat dan pendekatan humanis dari pihak kepolisian, konflik yang sempat menimbulkan luka fisik itu berhasil diredam. Polsek Woja yang dipimpin langsung oleh Kapolsek IPTU M. Norkurniawan berhasil memfasilitasi mediasi antara kedua belah pihak hingga sepakat berdamai secara kekeluargaan.

    Insiden bermula pada Sabtu, 30 Mei 2025, saat Ramli, warga Dusun Madafanda desa Mumbu, diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang pemuda bernama Idhar warga Desa matua . Menurut Kapolsek Woja, keduanya terlibat cekcok mulut yang memanas dan menimbulkan kesalahpahaman.


    “Korban, karena terbawa emosi, datang ke rumah Ramli sambil membawa sebilah kapak. Melihat itu, Ramli merasa terancam lalu melempar korban dengan sepotong kayu papan hingga menyebabkan luka,” jelas IPTU M. Norkurniawan saat ditemui usai mediasi.


    Usai kejadian, Idhar melaporkan peristiwa itu ke Polsek Woja. Tak berselang lama, Ramli bersama tiga orang saudaranya juga datang membuat laporan karena merasa terancam atas tindakan korban. Kedua laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.


    Pada Minggu, 31 Mei 2025, Kapolsek Woja memimpin langsung proses mediasi yang digelar di Ruangan Reskrim Polsek Woja. Kedua belah pihak hadir bersama keluarga masing-masing. Suasana mediasi berjalan kondusif dan penuh kekeluargaan.


    “Perdamaian ini adalah hasil kesepakatan kedua belah pihak. Kami selaku Polsek Woja hanya memfasilitasi dan melakukan pengamanan jalannya musyawarah perdamaian,” ujar IPTU Norkurniawan.


    Kesepakatan damai dituangkan dalam surat pernyataan bersama. Keduanya sepakat untuk saling memaafkan dan tidak melanjutkan proses hukum ke tingkat selanjutnya.


    Pihak Polsek berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi dan mengutamakan penyelesaian masalah secara damai.


    “Peristiwa ini menjadi contoh bahwa penyelesaian lewat musyawarah jauh lebih bijak daripada main hakim sendiri,” tutup Kapolsek.


    Dengan berakhirnya konflik ini, situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Kecamatan Woja kembali stabil dan terkendali.( Alfin Sosialis )

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini