![]() |
Foto Saat Anggota Satlantas Pres Bima Kota berikan sangsi kepada pelanggar lalu lintas dengan menyuruh membaca surat Al-Fatiha |
Bima Kota - bongkarfakta.com ~ Momen tak biasa terjadi dalam sebuah razia lalu lintas di Kota Bima. Empat pengendara sepeda motor yang kedapatan melanggar aturan tidak langsung diberi surat tilang. Sebaliknya, mereka diminta membaca Surat Al-Fatihah oleh seorang anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bima Kota.
Peristiwa ini terekam dalam sebuah video yang kini viral di media sosial. Dalam tayangan tersebut, tampak dua sepeda motor masing-masing berboncengan diberhentikan oleh petugas karena pelanggaran lalu lintas. Total ada empat orang yang diminta turun dari kendaraan.
Namun, alih-alih langsung dijatuhi sanksi, keempatnya justru diajak untuk membaca Surat Al-Fatihah di tempat. Petugas yang bertindak adalah AIPDA Erwin Prawiro Dirjo, SH, anggota Satlantas yang dikenal dengan pendekatan humanis dan religius dalam bertugas.
“Kami tidak hanya ingin menindak, tapi juga mengingatkan. Kalau dengan cara seperti ini bisa mengetuk hati dan membuat orang lebih sadar, kenapa tidak?” ujar AIPDA Erwin saat dikonfirmasi.
Suasana razia yang biasanya tegang pun berubah menjadi tenang dan reflektif. Para pelanggar mengikuti ajakan dengan penuh khidmat. Tidak sedikit warga sekitar yang menyaksikan langsung momen tersebut dan mengapresiasi tindakan sang petugas.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk keteladanan dalam menegakkan hukum. Bukan hanya menertibkan lalu lintas, tetapi juga menyentuh sisi spiritual masyarakat. Pendekatan edukatif yang dilakukan Satlantas Bima Kota ini sejalan dengan nilai-nilai keislaman yang hidup kuat di tengah masyarakat Kota Bima.
Di berbagai platform media sosial, tindakan tersebut banyak menuai pujian. Warganet menyebutnya sebagai "tilang yang menggetarkan hati", karena memadukan tugas kepolisian dengan semangat dakwah dan keteladanan.
Penegakan hukum tidak selalu harus dilakukan dengan suara tinggi atau sanksi kaku. Apa yang dilakukan Satlantas Polres Bima Kota ini menjadi contoh bahwa sentuhan dakwah, jika dilakukan dengan tulus dan bijak, justru dapat meninggalkan kesan yang lebih dalam di hati masyarakat.( Om Jeks )