DOMPU, NTB - bongkarfakta.com ~ Prrsatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Dompu resmi meluncurkan program kerja masa bakti XXIII periode 2025–2030, dalam sebuah acara sosialisasi akbar yang digelar di halaman SDN 16 Dompu, Sabtu (14/6). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pengurus PGRI Kabupaten dan Cabang Dompu, serta ratusan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari seluruh wilayah cabang.
Peluncuran ini menjadi penanda awal dari upaya kolektif PGRI dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan melalui program kerja yang menyentuh aspek karakter, nilai-nilai lokal, hingga kesejahteraan guru.
Ketua PGRI Cabang Dompu, Hardianto, S.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi dan kebersamaan antarpendidik di bawah naungan PGRI.
“Wadah PGRI harus menjadi rumah bersama, tempat kita berbagi, berdiskusi, dan mencari solusi dari berbagai persoalan pendidikan di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Woja, Indriati, S.Pd., menambahkan bahwa PGRI diharapkan menjadi saluran utama aspirasi guru.
“Setiap keputusan besar sebaiknya dilandasi musyawarah mufakat dan koordinasi yang harmonis, demi kemajuan pendidikan bersama,” ungkapnya.
Paparan program kerja disampaikan secara rinci oleh Mukmin, S.Pd.I., M.Pd., yang menjelaskan visi besar PGRI dalam memperkuat pendidikan berbasis karakter dan kearifan lokal. Beberapa program unggulan yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan antara lain:
- Jum’at Mengaji: Gerakan rutin membaca Al-Qur’an setiap Jumat, menanamkan nilai moral dan religius.
- PGRI Webinar: Forum daring berbasis budaya lokal untuk berbagi praktik pembelajaran inovatif.
- PGRI Peduli: Aksi sosial-kemanusiaan yang menunjukkan empati PGRI terhadap masyarakat.
- PGRI Siaga: Edukasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana dan kondisi darurat pendidikan.
- Lomba-Lomba Karakter: Termasuk Lomba MTQ Guru, Inovasi Kearifan Lokal, Video Pembelajaran, Olahraga Guru, dan Qasidah/Marawis Siswa.
- Upacara Mandiri: Penguatan karakter siswa melalui upacara bendera yang dikelola langsung oleh sekolah.
- PGRI Menyapa & Mengajar: Kunjungan dan aksi pendidikan langsung ke sekolah-sekolah terpencil.
- Identitas Organisasi: Pemakaian seragam PGRI setiap tanggal 25 sebagai bentuk identitas dan solidaritas.
- Halal Bihalal & Koperasi PGRI: Ajang silaturahmi dan pemberdayaan ekonomi anggota melalui pengembangan koperasi.
- Sekretariat Organisasi: Pengadaan fasilitas sekretariat untuk menunjang layanan dan aktivitas organisasi.
Sesi diskusi terbuka mengungkap sejumlah aspirasi guru. Sugiarti, S.Pd., guru PPPK dari SDN 28 Dompu, menyampaikan keluhannya terkait ketimpangan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP). Ia menilai disparitas antara guru PPPK (Rp350.000) dan PNS (Rp1.500.000) terlalu mencolok.
“Kami berharap PGRI mengambil langkah nyata memperjuangkan keadilan dalam pemberian tunjangan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Emi Sulani, S.Pd., dari SDN 8 Dompu, yang mengusulkan agar jadwal pulang sekolah pukul 13.00 (Senin–Kamis) ditinjau kembali karena berpengaruh pada efektivitas pembelajaran dan keseimbangan kerja guru
Dengan peluncuran program kerja ini, PGRI Kabupaten Dompu menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan dalam transformasi pendidikan. Visi yang diusung tak hanya berfokus pada peningkatan mutu belajar-mengajar, tetapi juga memperjuangkan kesejahteraan guru dan memberdayakan nilai-nilai budaya lokal sebagai fondasi pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
PGRI Dompu siap melangkah maju, menjawab tantangan zaman, dan menjadi motor penggerak perubahan di dunia pendidikan Kabupaten Dompu.( om jeks )
