Dompu, NTB – Bongkarfakta.com | Di bawah terik matahari pagi, di antara hamparan sawah dan perbukitan yang membingkai Desa Mumbu, langkah-langkah kecil namun bermakna tercatat dalam sejarah desa ini. Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Muhammadiyah Mataram membawa misi sederhana, namun sarat makna: memasang papan nama di setiap dusun Desa Mumbu, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Kegiatan berlangsung pada Rabu, 13 Agustus 2025, pukul 09.42 WITA.
Papan-papan nama ini bukan sekadar penanda kayu dan cat, melainkan simbol identitas, penegas batas wilayah, dan penunjuk arah yang memudahkan siapa pun mengenali jantung dari setiap dusun.
Program ini menjangkau 10 dusun: Rasa Bou, Madamina, Madafanda 1, Madafanda, Tonda Timur, Tonda Barat, Embung Jaya, Mumbu, Mumbu Selatan, dan Mekarsari. Setiap papan nama yang berdiri tegak di pinggir jalan adalah hasil gotong-royong mahasiswa, perangkat desa, karang taruna, dan masyarakat setempat.
Ketua Posko KKN, M. Fatur Rahman, menegaskan bahwa pemasangan papan nama ini merupakan bagian dari pengabdian nyata mahasiswa kepada masyarakat.
“Tujuan utama pemasangan ini adalah memberikan identifikasi yang jelas untuk setiap dusun, memudahkan masyarakat dan pendatang mengenali lokasi. Ini bukan hanya proyek fisik, tapi juga bentuk kepedulian terhadap tata ruang desa,” ujarnya.
Kepala Desa Mumbu bersama perangkat desa mendukung penuh program ini. Karang Taruna desa pun terlibat aktif, menunjukkan bahwa kerja sama lintas generasi dapat menghasilkan karya yang bermanfaat. Di setiap titik pemasangan, warga menyumbangkan tenaga, air minum, dan senyum hangat—menciptakan suasana kerja yang akrab dan guyub.
“Manfaat papan nama ini terasa langsung. Warga lebih mudah berinteraksi, tamu tidak kebingungan mencari alamat, dan batas wilayah dusun menjadi jelas. Jangka panjangnya, ini akan menjadi kenang-kenangan dari kami mahasiswa KKN untuk Desa Mumbu,” tambah Fatur dengan nada penuh rasa syukur.
Selain memberi manfaat praktis, papan-papan nama ini akan menjadi penanda sejarah: bahwa pada suatu masa, sekelompok mahasiswa datang, belajar, dan meninggalkan sesuatu yang berguna. Bukan sekadar program kerja, tetapi warisan kecil yang mengakar di tanah Dompu, mengingatkan bahwa pengabdian tidak selalu megah, namun selalu bermakna.
Dengan berdirinya papan-papan nama tersebut, Desa Mumbu kini memiliki wajah baru lebih tertata, lebih mudah dikenali, dan lebih siap menyambut masa depan. (Alfin Sosialis)
