![]() |
Foto Kepala Desa Jaya Makmur Bapak Nurdin Saat Bersama Petani Jagung |
Sumbawa NTB - Bongkarfakta.com — Panen raya jagung seharusnya menjadi momen penuh syukur bagi warga Desa Jaya Makmur, Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa. Namun tahun ini, panen justru dibarengi rasa getir. Harga jagung hanya dihargai Rp 3.750 per kilogram—jauh di bawah standar yang dijanjikan pemerintah pusat.
“Harga ini sangat menyakitkan bagi petani. Mereka berharap bisa menabung dari hasil panen, tapi kenyataannya malah merugi. Saya mohon kepada pemerintah pusat, khususnya Bapak Presiden Prabowo Subianto, tolong lihat kondisi kami,” ungkap Nurdin.
Menurutnya, para petani sudah berada di titik kelelahan, baik secara ekonomi maupun psikologis. Biaya pupuk, sewa lahan, dan tenaga kerja yang tinggi tidak sebanding dengan hasil yang mereka peroleh saat panen.
“Yang kami minta sederhana: harga yang manusiawi, bukan belas kasihan. Kalau ini terus dibiarkan, petani bisa hilang semangat dan meninggalkan sawahnya,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, Nurdin menegaskan belum ada satu pun perwakilan pemerintah yang turun langsung meninjau nasib petani jagung di desanya. Kondisi itu makin menambah kegelisahan masyarakat, yang merasa suara mereka tak pernah sampai ke telinga pengambil kebijakan.
Salah satu petani, Syamsudin Yaman, juga menyampaikan harapannya agar pemerintah segera bertindak. Dengan wajah penuh lelah setelah memikul karung jagung dari ladang, ia berkata lirih namun tegas:
“Kami ini kerja siang malam, tapi hasilnya tak sebanding. Tolonglah, Bapak Presiden. Lihat kami. Perhatikan nasib kami yang hidup dari jagung ini,” ucap Syamsudin dengan mata berkaca-kaca.
Desa Jaya Makmur kini menjadi cermin nyata dari suara petani kecil yang haus akan keadilan. Mereka tak menuntut lebih, hanya ingin dihargai sebagaimana mestinya atas kerja keras mereka yang menopang pangan negeri ini.( om Jeks )