![]() |
| Proses pembukaan dan pengerasan badan jalan Soro–Napa di Desa Soro, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. |
Dompu, NTB - bongkarfakta.com ~ Di bawah terik matahari Desa Soro, Kecamatan Kempo, deru alat berat kini menjadi simfoni baru yang menandai perubahan. Sejak 25 Oktober 2025, proyek lanjutan pembangunan jalan Soro–Napa resmi dimulai, menghubungkan Desa Soro menuju Napa, Desa Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa. Jalur yang dulu sepi dan sulit diakses itu kini tengah disulap menjadi urat nadi ekonomi baru masyarakat Dompu.
![]() |
| Alat berat melakukan pengerjaan pembangunan jalan Soro–Napa di Desa Soro, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, NTB |
Pembangunan ini merupakan bagian dari program prioritas infrastruktur daerah dengan nilai kontrak Rp456.260.000, bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD II Kabupaten Dompu Tahun Anggaran 2025. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Dompu, proyek ini dikerjakan oleh CV. Quba Perkasa selama 90 hari kalender di bawah pengawasan Bidang Bina Marga.
Ruas jalan sepanjang 1–1,5 kilometer dengan lebar 5 meter akan membuka konektivitas antara kawasan Soro Toro Ruma hingga Wadu Paju, menjadi akses vital yang memperpendek jarak tempuh, mempercepat distribusi hasil pertanian, dan membuka potensi wisata alam perbukitan.
“Ini bukan sekadar jalan, tapi harapan baru bagi kami. Dulu warga harus memutar jauh untuk ke lahan pertanian. Sekarang akses lebih mudah, dan ke depan bisa dikembangkan jadi jalur wisata,” ujar Ramlin, Tokoh Masyarakat Desa Soro
Sementara itu, Sarifudin, perwakilan Pemerintah Desa Soro yang ditugaskan langsung oleh Kepala Desa Soro, Patuwari, S.E., mengatakan pihaknya aktif melakukan monitoring lapangan agar pengerjaan berjalan sesuai petunjuk teknis (juknis).
“Harapan kami, proyek ini dikerjakan dengan sebaik-baiknya karena manfaatnya besar bagi masyarakat. Selain pertanian, akses ini akan menunjang pengembangan wisata alam di desa kami,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).
Kawasan Soro–Napa selama bertahun-tahun dikenal sulit dilalui kendaraan. Saat musim hujan, jalur ini kerap menjadi lumpur pekat yang memutus aktivitas ekonomi warga. Kini, seiring berjalannya proyek pembangunan, wajah desa mulai berubah: aktivitas tani kembali hidup, kendaraan mulai melintas, dan geliat ekonomi kecil pun tumbuh.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dompu, Ary Ansari, S.T., M.T., melalui Kabid Bina Marga, Irfan, S.T., menegaskan bahwa proyek tersebut telah memenuhi seluruh ketentuan teknis.
“Semua tahapan, mulai dari survei hingga pelaksanaan, mengikuti prosedur yang berlaku. Kami juga memastikan papan proyek terpasang sebagai bentuk transparansi kepada publik,” jelas Irfan.
Ia menambahkan, proyek ini melibatkan berbagai instansi lintas sektor, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Pertanahan Nasional, Dinas Perikanan dan Kelautan, serta unsur Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam menjaga keamanan serta kelancaran kegiatan.
Kini, dari hamparan tanah kering Dompu yang dulu sunyi, mulai terukir jejak perubahan. Jalan Soro–Napa bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan simbol kebangkitan desa menuju kesejahteraan dan kemandirian.
Di setiap getaran mesin dan langkah para pekerja, terpatri satu cita: menghadirkan kemajuan yang tumbuh dari akar masyarakat sendiri.( Supryadin )

