Dompu, NTB – bongkarfaakta.com ~ Kepolisian Sektor (Polsek) Dompu menunjukkan respons cepat dan tegas dalam menangani insiden penganiayaan dengan senjata tajam (sajam) di Lingkungan Bali Timur, Kelurahan Bali, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, pada Jumat, 12 Desember 2025, pukul 19.30 WITA. Korban, L.A. (24), menjadi sasaran pembacokan oleh terduga pelaku, Dandi alias Bego (23), setelah menegur pelaku yang tengah mengonsumsi minuman keras bersama dua rekannya.
Menurut keterangan Kapolsek Dompu, IPDA Ade Helmi, SH, yang menyampaikan keterangan korban, peristiwa bermula ketika korban menegur pelaku dengan bahasa daerah, “aina maikaipa ngango rasa,” yang berarti “jangan sampai membuat kampung menjadi ribut.” Teguran itu memicu kemarahan pelaku, yang kemudian memanggil teman-temannya dan diduga membawa senjata tajam untuk mencari korban.
“Setelah menemukan korban, pelaku langsung mengayunkan parang ke arah leher. Beruntung korban sempat menghindar sehingga tebasan hanya mengenai tangan kiri,” jelas Kapolsek menirukan keterangan korban.
Usai dibacok, korban segera melarikan diri ke Polres Dompu, dan Piket SPKT langsung menyarankan korban agar mendapatkan penanganan medis di RSUD Dompu.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kapolsek Dompu memerintahkan timsus Polsek Dompu melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti. Berkat informasi dari masyarakat, timsus berhasil menemukan terduga pelaku di lingkungan Sweet Timur, Kelurahan Bali, pada Senin, 22 Desember 2025, pukul 13.00 WITA, di rumah istrinya, Dela Puji Astuti, dan langsung diamankan untuk proses hukum lebih lanjut.
Kapolsek Dompu menekankan pentingnya koordinasi dengan keluarga korban dan pelaku untuk mencegah terjadinya main hakim sendiri. “Kami memastikan hukum berjalan tanpa adanya tindakan di luar proses hukum, dan keluarga diminta tetap kooperatif,” tegas Ade Helmi.
Kasus ini menjadi bukti respons cepat Polsek Dompu dalam menjaga keamanan masyarakat dan mencegah potensi konflik. Penegakan hukum yang tepat waktu dan profesional menjadi kunci agar insiden serupa tidak kembali terjadi.( Om Jeks )
